Logo

Peran Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Dalam IGT Kemaritiman pada Kebijakan Satu Peta

-

Peran Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Dalam  IGT Kemaritiman pada Kebijakan Satu Peta

Bandung, 20 Mei 2020 – Dalam rangka pengusulan penambahan peta tematik pada revisi Perpres 9 tahun 2019 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1: 50.000, P3GL mengusulkan 6 peta tematik yaitu substrat dasar laut, karekteristik pantai, anomali magnet total wilayah laut, sebaran gravity core, lintasan seismik dan potensi energi arus laut.

P3GL memiliki potensi dalam Kebijakan Satu Peta karena menghasilkan data hasil kelitbangan yang dapat dimanfaatkan sehingga perlu dilaksanakan digitalisasi peta untuk mendukung pelaksanaan KSP, ujar Kepala Balitbang ESDM Dadan Kusdiana saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) “Percepatan Digitalisasi Peta – Peta Geologi Kelautan Dalam Menunjang Dilaksanakannya Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta di Indonesia” yang diselenggarakan secara daring oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL).

Hasil digitalisasi peta diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan kemudahan akses. KSP ini penting untuk melihat potensi sumber daya untuk dapat mendorong investasi dan memastikan tidak adanya tumpang tindih, tambahnya.

 

Ir. Immaculata Christiana, M. Sc  dari P3GL KESDM menyampaikan bahwa P3GL adalah satu- satunya unit di KESDM yang melaksanakan survei dan pemetaan geologi kelautan, walaupun terdapat kendala untuk saat ini yaitu pemetaan geologi kelautan belum dilaksanakan secara sistematik dan tingginya biaya survey.

Pusdatin ESDM yang diwakili oleh Farida Lasnawatin, S.T., M.T  menyampaikan bahwa ESDM One Map mengalami pengembangan untuk memudahkan Unit dilingkungan KESDM dalam mengupdate peta sehingga diharapkan peta tematik sektor ESDM dapat terjaga sustainability updating datanya dan berkoordinasi dengan Pusdatin sebagai Simpul Jaringan di KESDM. Disampaikan juga tingginya akses peta geologi kelautan pada portal ESDM One Map sehingga menunjukkan tingginya kebutuhan informasi geospasial terkait geologi kelautan.

Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai Pembina Data Geospasial, juga hadir sebagai narasumber. Fajar Triady Mugiarto, ST MT menyampaikan Kebijakan dan Strategi penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar Kelautan, yang merupakan salah satu amanat RPJM Tahun 2020-2024 terkait peningkatan pengelolaan kemaritiman dan kelautan (peta batimetri) serta program penyelenggaraan informasi geospasial (pemetaan garis pantai). Selain itu, Dr. Sri Hartini MGIS menyampaikan Road Map penyelenggaraan IGT dan hasil assessment dari peta yang diusulkan oleh P3GL.

Pentingnya penyusunan standar dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial dan tidak menutup kemungkinan IG tidak hanya berupa data vektor melainkan data raster karena beberapa data lebih representatif jika ditampilkan dalam format raster. 

Dari FGD ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan terhadap penyelenggaraan suatu Informasi Geospasial khususnya di Bidang Geologi Kelautan dan dapat digunakan sebagai gambaran umum Pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta.