Kebutuhan sumber daya air bersih di Indonesia semakin meningkat setiap saat di setiap tahunnya. Perbedaan kondisi geologi yang teridiri dari morfologi daerah, satuan litologi, dan sturuktur geologi di wilayah Indonesia berbeda-beda. Faktor curah hujan dan hidrologi di wilayah tertentu Indonesia juga menjadi salah satu faktor untuk mendapatkan sumber daya air bersih. Terlebih, air bersih memiliki nilai yang strategis lantaran sudah menjadi sumber kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari dengan tingkat ketergantungan atas pasokan air baku dari air tanah yang begitu tinggi.
Demi menjaga ketersediaan air bersih tersebut, Kementerian ESDM memberikan bantuan pembangunan infrastruktur energi berupa pembangunan sumbur bor air tanah dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Fokus pembangunan diprioritaskan untuk daerah yang mengalami krisis air dan daerah tertinggal. Dengan harapan, ketersediaan air bersih mampu menunjang pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut, selaras dengan misi Kementerian ESDM dalam mengusung #EnergiBerkeadilan.
Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam ini dirasakan efektif dan berhasil membantu mengatasi persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat di daerah sulit air, sehingga pemerintah terus berupaya meningkatkan anggaran untuk program ini, agar dapat dibangun lebih banyak sumur bor dalam di seluruh wilayah Indonesia yang masih kesulitan air bersih.
Menurut peta titik pemboran air tanah pada ESDM One Map yang telah diupdate oleh Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi bersama Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM (Pusdatin ESDM) ada sebanyak 3.369 titik sumur pemboran air tanah yang tersebar di Indonesia.