Dalam rangka penyediaan informasi yang aktual dan komprehensif terkait potensi energi baru terbarukan kepada publik atau masyarakat umum serta mendukung pengambilan kebijakan untuk meningkatkan pengembangan energi baru terbarukan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi melakukan pemutakhiran 5 peta potensi yang telah dirilis di ESDM One Map pada Kamis (30/12/2021). Pemutakhiran peta tersebut terdiri dari updating 2 peta potensi eksisting yaitu Peta Potensi Energi Angin dan Peta Potensi Energi Surya, serta penambahan 3 peta peta potensi yaitu Peta Potensi PLTS Terapung, Peta Potensi Hidro Bendungan dan Peta Potensi Sampah Kota. Berikut ulasan dari masing-masing peta potensi.
1. Peta Potensi Energi Angin
Ketersediaan peta potensi energi angin yang akurat di seluruh wilayah Indonesia sangat diperlukan sebagai langkah awal dalam identifikasi dan pemilihan lokasi proyek energi angin. Peta tersebut memberikan informasi mengenai karakteristik angin di berbagai wilayah seperti kecepatan angin rata-rata, kecepatan maksimum dan minimum yang dapat dikonversi menjadi peta rapat daya dan peta energi tahunan (dalam kWh/ atau W/m2 ). Informasi tersebut sangat berguna sebagai dasar penentuan lokasi dan pemilihan teknologi turbin yang tepat.
2. Peta Potensi Energi Surya
Salah satu sumber energi terbarukan yang perkembangannya cukup pesat di dunia termasuk Indonesia yaitu energi surya. Posisi Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun dan kekayaan alam pasir silika merupakan anugerah yang harus dioptimalkan. Potensi pengembangan energi surya sangat besar, tercatat Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 207.898 MW (4,80 kWh/m2/hari).
Ketersediaan potensi surya di seluruh wilayah Indonesia sangat diperlukan sebagai langkah awal dalam pemanfaatan energi surya di Indonesia. Di dalam peta potensi surya yang berada di ESDM One Map terdapat informai besaran potensi dan lokasi potensi surya.
3. Peta Potensi Sampah
Pemerintah semakin memberikan perhatian terhadap pemanfaatan sampah sebagai salah satu sumber energi melalui penggunaan teknologi tertentu. Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dapat menjadi salah satu sumber energi yang dapat dikembangkan pemanfaatannya dan diperkirakan mampu menghasilkan potensi sekitar 2000 MW. Dalam peta di ESDM One Map publik/masyarakat umum dapat melihat informasi lokasi TPA, Izin lingkungan, yang tersebar di Indonesia
4. Peta Potensi PLTS Terapung
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas sebesar 2/3 berupa perairan dan potensi energi surya yang besar dengan berada posisi di negara tropis. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, salah satunya dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.
PLTS terapung adalah sebuah model PLTS terpusat yang diletakan terapung diatas air seperti danau, waduk dan sejenisnya, termasuk laut. Keuntungan PLTS terapung dibandingkan dengan PLTS terpusat antara lain tidak membutuhkan lahan/daratan yang umumnya lebih mahal atau bernilai, kemudian mengurangi terjadinya penguapan air, menghambat pertumbuhan gulma lainnya seperti eceng gondok serta penguapan air yang terjadi dan tertahan oleh modul PV menciptakan sebuah sistem pendinginan yang meningkatkan efisiensi listrik yang dihasilkan oleh sel PV.
Dalam peta di ESDM One Map publik/masyarakat umum dapat melihat informasi lokasi PLTS Terapung, Potensi PLTS Terapung (MW), Danau/Situ, serta Luas PLTS Terapung (ha) yang tersebar di Indonesia.
5. Peta Potensi Hidro Bendungan
Indonesia memiliki potensi hidro bendungan yang sangat besar dengan total potensi hidro bendungan sebesar 95.003 MW. PLTA yang memanfaatkan tenaga air dari bendungan dapat diimplementasikan untuk mendukung pengembangan program Renewable Energy Based Industry (REBID) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala besar.
ESDM One Map menampilkan peta potensi hidro bendungan yang dapat dilihat oleh publik/masyarakan umum. Didalam peta potensi hidro publik dapat mengetahui bendungan mana saja yang berpotensi hidro, irigasi, tipe bendungan, dsb.